shopping-bag 0
Items : 0
Subtotal : Rp 0
View Cart Check Out

Single Blog Title

This is a single blog caption

Alessandro Matri mengakhiri perjalanan sepakbolanya.

Italia (kembali) harus kehilangan salah satu pemain sepakbola terbaiknya. Ialah Alessandro Matri yang memutuskan untuk undur diri dari dunia yang telah membesarkan namanya, 6 Mei 2020 lalu. Ia menutup karirnya di usia 35 tahun (19 Agustus 1984).

Pemain kelahiran Sant’Angelo Lodigiano, Italia terbilang ‘doyan’ bergonta-ganti klub, dan lebih banyak dihiasi sebagai pemain pinjaman. Membuka karir di AC Milan Youth (2002-2007), Matri dilirik oleh Cagliari Calcio. Kemudian, ia direkrut oleh Juventus, kembali ke AC Milan, selanjutnya Fiorentina, Genoa, Lazio hingga bersama Brescia dan Sassuolo.

Bisa dibilang, bersama tim asal Sardinia, Cagliari, Matri menemui ketajamannya sebagai seorang striker sekaligus penanda karir gemilangnya di kancah Serie-A. 36 gol dalam 127 penampilan ia bukukan (2007-2011).

Keganasannya didepan gawang lawan itu cukup menarik perhatian Juventus, yang masuk dalam periode kebangkitan, dimana musim 2010/2011 dipinjam dari Cagliari, dan 2011/2012 (permanen). Seakan tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, di klub berjuluk La Vecchia Signora itu, Matri mempersembahkan 3 gelar scudetto, 1 coppa Italia, 2 super coppa Italia. Serta capaian individu 31 gol dari 92 pertandingan (Termasuk tahun 2015).

Setidaknya ada dua moment tidak terlupakan oleh Bianconerro di dunia terhadap sosok dengan selebrasi “Ayam berkokok” ini. Ia pernah menceploskan bola ke gawang Fiorentina tanpa menggunakan sepatu karena terlepas saat hendak menendang bola (2013).

 

ale matri web

Satu lagi moment lain yang membuat namanya akan selalu dikenang selama berseragam hitam putih, saat menjadi pahlawan Juventus di final Coppa Italia melawan Lazio pada 2015 silam. Satu golnya menjadi penentu Juventus meraih gelar Coppa Italia di tahun tersebut.

Bisa dikatakan, rentetan gelar yang diraihnya bersama Juventus merupakan gelar yang menurutnya menjadi titik kepuasan sebagai seorang atlet. Hal ini pula diakuinya menjadi alasan keputusannya untuk pensiun. “Saya bisa mengatakan saya membuat impian saya menjadi kenyataan,” katanya dilansir dari Sky Sport Italia.

Ia merasa, diusianya saat ini, sepakbola bukanlah lagi gairah. Terlebih predikat jawara liga telah ia rasakan. “Sebelumnya, saya tidak berpikir saya akan memiliki karir seperti yang saya miliki dan memenangkan tiga Scudetti. Aku telah mewujudkan mimpiku,” tambahnya.

Puncaknya, pemutusan kontrak oleh Sassuolo membuat Matri merasa yakin untuk meninggalkan sepakbola yang telah menjadi separuh hidupnya. “Saya kehilangan beberapa rangsangan dan merasa tidak enak di lapangan. Saya tidak lagi merasa ingin bermain sepak bola,” tutupnya.

Selain sukses di level klub, Matri juga sempat membela Timnas Italia di level internasional dengan mencetak satu gol dalam tujuh pertandingan.

 

Grazie di tutto, Alessandro Matri! Happy retirement, wishing you all the best.

 

Oleh: Caturangga Pria

Leave a Reply